Hubungan seksual pada saat menstruasi, tidak ada alasan dan bukti ilmiah bahwa dapat menimbulkan akibat buruk. Larangan melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi didasarkan atas informasi yang salah, bahwa darah haid adalah darah kotor. Padahal sebenarnya darah haid atau menstruasi itu merupakan suatu peristiwa normal dan fisiologis. Artinya peristiwa menstruasi terjadi dalam keadaan fungsi tubuh yang normal dan sehat dan peristiwa ini terjadi karena adanya keseimbangan pada fungsi seksual dan reproduksi, selain itu juga karena alasan estetika dan nilai moral. Darah menstruasi adalah darah normal, seperti darah pada umumnya. Darah menstruasi berasal dari dinding rahim bagian dalam, bukan dari vagina. Menstruasi terjadi akibat pengaruh siklus hormon seks. Wanita normal harus mengalami menstruasi, dan sekali lagi darah menstruasi adalah darah yang normal dan sehat pula. Mau mencoba sensasi saat pasangan haid ?

Mengeluarkan sperma di dalam vagina ketika melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi, juga tidak menimbulkan akibat apa pun. Pembuahan tidak mungkin terjadi pada saat menstruasi. Justru menstruasi terjadi karena tidak ada pembuahan atau kehamilan. Artinya, Anda tidak perlu khawatir terjadi kehamilan. Bearti aman ..kalau lagi ber KB..

Hubungan seksual yang harmonis dan memuaskan memang tak hanya tergantung pada ada tidaknya akibat bagi kesehatan, melainkan juga pada faktor psikis. Kalau secara psikis Anda dan istri merasa tidak terganggu dengan adanya darah, tentu bukan masalah melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi.

Hanya saja, kalau Anda atau istri merasa terganggu secara psikis, tentu hubungan seksual akan berlangsung tidak harmonis dan memuaskan. Dalam keadaan begini sebaiknya hubungan seksual tidak dilakukan. Apalagi kalau Anda merasa bersalah dengan melakukan itu.

Jadi kembali kepada masing-masing pasangan. Yang pasti, hubungan seksual saat menstruasi tidak menimbulkan akibat buruk apa pun bagi kesehatan. Nah...sekarang tergantung anda dan pasangan.Mau mencoba...